Rabu, 21 Desember 2011

Metode Menyerap Energi Metafisika


Untuk menambah daya batin yang kita miliki agar semakin besar, maka kita dapat melakukan penyerapan energi tambahan metafisika dari alam, misalnya dari air, bintang, matahari dan lain sebagainya. Berikut ini cara melatihnya.
A. Menyerap Energi AIR Banyak diantara pendekar Jawa yang waskita melakukan laku kungkum (berendam dalam air) untuk mendapatkan kesaktian . Dibalik itu semua, ternyata air memiliki daya energi yang dapat kita serap sebagai energi tambahan. · Berendamlah dalam sungai atau sendang. Boleh juga pada pemandian atau bak air buatan. Duduklah pacta batu di dasarnya sampai sebatas leher. Pejamkan mata, atur nafas dan konsentrasi. · Tarik nafas halus dan panjang kemudian tahan sekuatnya di perut sugestikan dalam hati :"Ya Allah, berilah aku energi dari air". Lakukan sampai tubuh panas dan bergetar. Lepaskan nafas, lalu tarik kembali -> tahan -> lepas. Seterusnya demikian. · Lakukan selama 30 menit Bayangkan kotoran-kotoran yang ada dalam tubuh anda terbuang bersih. · Kalau bisa, bermeditasilah dalam air. B. Menyerap Energi MATAHARI (SOLAR) Penyerapan energi matahari ini sebaiknya anda kerjakan mulai pukul 06.00. Bisa selama 20 atau 30 menit. Batas waktu yang baik adalah pukul 08.00. · Duduk muslim. Tangan kiri ditekuk di atas, telapak tangan menghadap kedepan. Tangan kanan menghadap solar plexus dan sekitarnya (boleh ditempelkan). Mata terpejam. Atur konsentrasi. · Tehnik nafas pelan dan panjang, lalu simpan di bawah perut. Sugestikan dalam hati : “Ya Allah berilah, aku daya matahari". Rasakan daya matahari yang masuk melalui telapak tangan kiri anda dan getaran-getaran halus – panas merasuk dalam tubuh melalui telapak tangan kanan. Bayangkan pancaran sinar kuning merasuk dalam tubuh anda membakar kotoran-kotoran dan baksil-baksil penyakit. Lepaskan nafas kemudian ulangi lagi. Lakukanlah sekali seminggu. C. Menyerap Energi BUMI Usahakan memakai celana pendek saja dan duduk muslim menyentuh tanah langsung. · Duduk muslim. Tempelkan pergelangan tangan pada lutut masing-masing dengan telapak menghadap kebawah. Atur konsentrasi. · Kemudian tarik nafas dan tahan nafas dibawah perut. Rasakan adanya energi magnetis yang terserap melalui kedua telapak tangan anda. sugestikan dalam hati : "Ya Allah,berilah aku energi Bumi". Setelah bergetar dan panas lepaskan nafas. Ulangi lagi. · Lakukan 10 kali transfer. Lakukan 2 kali seminggu.
D. Menyerap Energi AWAN Begini cara melatihnya : · Duduk Muslim, konsentrasi, kemudian tarik nafas halus panjang sambil mengangkat tangan ke alas menyamping kanan kiri, kedua telapak tangan menghadap ke atas menyamping. Tahan nafas sambil bersugesti : “Ya Allah berilah aku energi Awan". Mata terpejam. · Lalu anda bayangkan dan rasakan bahwa telapak tangan anda sedang menyentuh awan yang halus - lembut dan rasakan resapan energinya . Setelah tubuh bergetar dan panas lepaskan nafas. Latih 5 - 10 kali. Lakukan 2 kali seminggu. E. Menyerap Energi BINTANG Latihan ini berfungsi untuk mendapatkan pagaran energi sinar metafisika. Berlatihnya pada malam hari yang tidak mendung. · Berdiri tegak, kedua tangan direntang ke samping lurus horisontal. Telapak tangan menghadap ke depan. Mata terkonsentrasi penuh pada gugusan bintang berkilauan dilangit. Kemudia pejamkan mata dan bayangkan gugusan bintang tersebut dengan jelas dan sarna. Tarik nafas dalam dan tahan di bawah perot. Sugestikan : "Ya Allah berilah aku perisai sinar dari bintang". · Lalu bayangkan kemilau gugus bintang tersebut memancarkan sinar putih yang menyelimuti tubuh anda yang semakin menebal. Jika tubuh bergetar dan panas, lepaskan ! nafas sambil membayangkan anda memutuskan pancaran sinar tersebut. Dan tubuh anda tetap berkilau. · Ulangi sampai 3 kali. Bayangkan selimut sinar makin menebal. · Lakukan 2 kali seminggu.
Semoga Metode Tersebut Dapat Bermanfaat Bagi Anda Pencinta Ilmu Kebatinan

Cara buat "Readmore" pada Blogger



Banyaknya permintaan mengenai cara buat readmore membuat saya tetap mengharuskan artikel ini ditulis. walaupun
tutorial cara buat readmore sudah banyak ditulis oleh rekan blogger, sayangnya penjelasan yang diberikan kadang
tidak mudah dimengerti dan malah membuat bingung, untuk itu tidak ada salahnya saya juga menulis artikel ini sebagai
pelengkap agar mempermudah blogger baru bisa lebih mengerti cara membuat readmore serta cara penggunanan kode
readmore pada posting.
Mungkin rekan blogger yang baru mulai membuat blog masih bingung apa itu readmore? Readmore adalah
pemenggalan kalimat pada posting suatu halaman, Pemenggalan halaman posting biasanya ditandai dengan "Read
More", "Next", "Baca Selanjutnya", "Baca berikutnya", "Selengkapnya" atau apalah namanya :). Readmore biasanya
digunakan untuk menandai bahwa kalimat pada posting masih mempunyai kelanjutan, dan juga berguna
mempersingkat halaman posting yang panjang. Pengen tau cara buatnya?
Contoh ReadMore :
Pernah menemukan pesan seperti diatas?...jika pernah jangan panik, ini hanya pesan pemberitahuan dari
blogger kalau layanan sedang melakukan perbaikan maintenance pada server. pesan ini hanya berlangsung
kurang lebih beberapa menit setelah itu akan normal kembali. Semoga informasi ini membantu :)Readmore.. »
Untuk membuat readmore ikuti langkah dibawah ini :
Langkah Pertama:
Buka Template - Edit HTML - Berikan tanda centang pada "Expand widget template"
Langkah Kedua:
Jangan Lupa backup blogger dengan mengklik "dowlnoad template lengkap"
Langkah Ketiga:
Cari kode dibawah ini:
<div class='post-header-line-1'/> <div class='post-body'>
Tips : Untuk mempermudah pencarian kode diatas sebaiknya ikuti tips berikut ini. pertama kamu buka program text
editor misalnya notepad.exe ( Pada MS Windows tekan menu Start -> Proggram -> Accessories -> Notepad) kemudian
kopy/paste kode HTML tadi ke notepad. kemudian pada notepad pilih Menu Edit -> Find. pada box find masukan kode
ini <div class='post-header-line-1'/> kemudian klik tombol Find next. (jika masih gak ketemu terpaksa kita melakukan
pencarian secara manual)
Jika sudah menemukan kode diatas, Copy-Paste kode dibawah ini kemudian letakan kode tersebut dibawah
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<style>.fullpost{display:inline;}</style>
<p><data:post.body/></p>
<b:else/>
<style>.fullpost{display:none;}</style>
Kemudian dibawah kode diatas kita akan menemukan kode:
<p><data:post.body/></p>
Lakukan Copy-Paste kode dibawah ini dibawah code diatas
<a expr:href='data:post.url'>Readmore »»</a>
</b:if>
Tips: Kode Readmore diatas bisa ganti dengan kalimat sendiri (contoh "Baca Selanjutnya", "Baca berikutnya",
"Selengkapnya")
Kode selengkapnya jika dilihat akan tampak sebagai berikut:
<div class='post-header-line-1'/>
<div class='post-body'>
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<style>.fullpost{display:inline;}</style>
<p><data:post.body/></p>
<b:else/>
<style>.fullpost{display:none;}</style>
<p><data:post.body/></p>
<a expr:href='data:post.url'>Readmore »»</a>
</b:if>
<div style='clear: both;'/>
Jika kita mengedit langsung pada halaman blogger Edit HTML dan semua kode diatas sudah dilakukan perubahan,
jangan lupa disimpan ya :)
Ini jika kita menggunakan Text Editor Notepad : Setelah melakukan pengeditan kode pada notepad, lalu hapus semua
kode yang ada pada halaman edit blogger, kemudian masukan seluruh kode pada notepad tadi dengan cara
copy/paste) Sampai disini pengeditan kode selesai, jangan lupa disimpan.
Langkah Empat
Setelah kode diatas disimpan kita kembali dan masuk ke tab Pengaturan -> Format -> cari "Post Template" Kemudian
pada kotak masukan kode dibawah ini
<div class="fullpost">
</div>
Jangan lupa disimpan :)
Langkah Kelima :
Disini saya akan menjelaskan cara penggunaan readmore pada halaman posting. Ketika kita melakukan posting
pertama kali kita akan melihat kode:
<div class="fullpost">

</div>
ingat jangan hapus kode diatas karena kode tersebut merupakan kode yang akan kita gunakan dalam pemenggalan
posting nantinya.
Sebagai contoh lihat cuplikan kalimat dibawah:
Tips of the day merupakan tips singkat yang akan disampaikan kepada pengunjung seriap hari, Tips ini
bisa berisi apa saja, bisa berupa Tips Bisnis, Tips memasak, Tips merawat mobil, Tips money online, Tips bercinta
atau apalah terserah :), Asal jangan tips blogging karena dah punya om hehehe (emang siapa om ya :). (Dini
rencana text yang akan dipenggal) Sebenarnya Tips of the day disini cuma istilah saja...tips yang akan kita buat nanti
bukan disampaikan setiap hari melainkan tips ini akan berganti ketika pengunjung melakukan refresh atau reload
pada halaman blog.
Bagaimana cara pemenggalan kode diatas? caranya tinggal kamu lihat 2 kode pemenggalan kalimat dibawah (ingat
kode hanya bekerja pada halaman editor posting)
Tips of the day merupakan tips singkat yang akan disampaikan kepada pengunjung seriap hari, Tips ini
bisa berisi apa saja, bisa berupa Tips Bisnis, Tips memasak, Tips merawat mobil, Tips money online, Tips bercinta
atau apalah terserah :), Asal jangan tips blogging karena dah punya om hehehe (emang siapa om ya :). <div
class="fullpost"> Sebenarnya Tips of the day disini cuma istilah saja...tips yang akan kita buat nanti bukan
disampaikan setiap hari melainkan tips ini akan berganti ketika pengunjung melakukan refresh atau reload pada
halaman blog.</div>
Jadi hasil posting pada halaman browser akan tampai sebagai berikut:
Tips of the day merupakan tips singkat yang akan disampaikan kepada pengunjung seriap hari, Tips ini
bisa berisi apa saja, bisa berupa Tips Bisnis, Tips memasak, Tips merawat mobil, Tips money online, Tips bercinta
atau apalah terserah :), Asal jangan tips blogging karena dah punya om hehehe (emang siapa om ya :).
Readmore »»
Selamat mencoba :) happy blogging

RIYADHOH MEMBUKA MATA BATHIN


Sebagai sumbangsih, akan kami tunjukkan kepada anda semua cara membuka mata bathin dengan mendekatkan diri/bertaqorrub kepada Allah SWT. 1. Berpuasalah 7 Senin – 7 Kamis tanpa terputus. Jadi setiap hari Senin dan Kamis, anda harus berpuasa berurutan sampai 7 kali Senin dan 7 kali Kamis tanpa terputus. Hindarilah makanan yang asalnya bernyawa. Mulailah puasa pada hari Senin tgl. 12 atau 13 atau 14 penanggalan Hijriyah pada saat bulan masih mengembang. Jangan memulai puasa pada saat tgl. 15 bulan purnama. Sediakan air hujan secukupnya. 2. Khusus pada hari Senin Permulaan Puasa, harus melakukan ritual ini pada pukul 24.00 : Sholat hajat khusus. Usai salam, tulis asma’ ini 52 X pada piring kaca, lalu lebur dengan air hujan sampai benar benar terhapus : Kemudian anda minum sambil membaca : ‘Alaa Ya’lamu man kholaq, wahuwal-lathiiful khobiir 3 X. Tentunya didahului dengan membaca basmalah. 3. Pada saat puasa, setelah sholat Isya’, anda harus mewiridkan : Yaa Khobiir 812 X dan sholawat ini 41 X : “Allaahumma sholli’alaa sayyidinaa muhammad sholaatan tuthli’unaa bihaa maqoshidal quluubi wabaarik wasallam”. 4. Pada saat puasa, setelah melakukan sholat hajat khusus, anda harus mewiridkan 9 asmaul husna ini 41 X pula : Catatan : Pada hari Senin permulaan puasa, amalan point no. 3 tetap dikerjakan sebelum ritual khusus (sesudah Isya’) dan amalan point no. 4 dikerjakan setelah melakukan ritual khusus. 5. Sedang untuk hari-hari biasa, baik antara laku atau nanti sesudah menjalani 7 Senin – 7 Kamis, anda harus mengamalkan secara rutin : a. Tiap usai Sholat Maghrib : - 9Asmaul husna 5 X - Yaa Khobiir 11 X - Sholawatnya 7 X b. Tiap usai sholat fardhu : - Baca Yaa Bathiinu 200 X atau langsung 1000 X sekaligus dalam sehari. 6. Agar lebih cepat merasakan hasilnya, tolong anda hindari daging dan telur dalam makanan sehari-hari anda. Menghindari disini, bukan berarti meniadakan sama sekali. 7. Apabila suatu saat anda ingin mengetahui hal-hal yang sifatnya tersembunyi/ghaib, maka bacakanlah : - Al Fatehah 1 X - Yaa Khobiir 11 X - Sholawatnya 7 X 8. Perbanyaklah melatih pernafasan segi empat.

Selasa, 20 Desember 2011

BLECH MOVIE


Hubungan Hadist dan Al-Quran


Al-hadits didefinisikan oleh pada umumnya ulama –seperti definisi Al-Sunnah– sebagai “Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Muhammad saw., baik ucapan, perbuatan dan taqrir (ketetapan), maupun sifat fisik dan psikis, baik sebelum beliau menjadi nabi maupun sesudahnya.” Ulama ushul fiqh, membatasi pengertian hadis hanya pada “ucapan-ucapan Nabi Muhammad saw. yang berkaitan dengan hukum”; sedangkan bila mencakup pula perbuatan dan taqrir beliau yang berkaitan dengan hukum, maka ketiga hal ini mereka namai Al-Sunnah. Pengertian hadis seperti yang dikemukakan oleh ulama ushul tersebut, dapat dikatakan sebagai bagian dari wahyu Allah SWT yang tidak berbeda dari segi kewajiban menaatinya dengan ketetapan-ketetapan hukum yang bersumber dari wahyu Al-Quran.
Sementara itu, ulama tafsir mengamati bahwa perintah taat kepada Allah dan Rasul-Nya yang ditemukan dalam Al-Quran dikemukakan dengan dua redaksi berbeda. Pertama adalah Athi’u Allah wa al-rasul, dan kedua adalah Athi’u Allah wa athi’u al-rasul. Perintah pertama mencakup kewajiban taat kepada beliau dalam hal-hal yang sejalan dengan perintah Allah SWT; karena itu, redaksi tersebut mencukupkan sekali saja penggunaan kata athi’u. Perintah kedua mencakup kewajiban taat kepada beliau walaupun dalam hal-hal yang tidak disebut secara eksplisit oleh Allah SWT dalam Al-Quran, bahkan kewajiban taat kepada Nabi tersebut mungkin harus dilakukan terlebih dahulu –dalam kondisi tertentu– walaupun ketika sedang melaksanakan perintah Allah SWT, sebagaimana diisyaratkan oleh kasus Ubay ibn Ka’ab yang ketika sedang shalat dipanggil oleh Rasul saw. Itu sebabnya dalam redaksi kedua di atas, kata athi’u diulang dua kali, dan atas dasar ini pula perintah taat kepada Ulu Al-’Amr tidak dibarengi dengan kata athi’u karena ketaatan terhadap mereka tidak berdiri sendiri, tetapi bersyarat dengan sejalannya perintah mereka dengan ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya. (Perhatikan Firman Allah dalam QS 4:59). Menerima ketetapan Rasul saw. dengan penuh kesadaran dan kerelaan tanpa sedikit pun rasa enggan dan pembangkangan, baik pada saat ditetapkannya hukum maupun setelah itu, merupakan syarat keabsahan iman seseorang, demikian Allah bersumpah dalam Al-Quran Surah Al-Nisa’ ayat 65.

Tetapi, di sisi lain, harus diakui bahwa terdapat perbedaan yang menonjol antara hadis dan Al-Quran dari segi redaksi dan cara penyampaian atau penerimaannya. Dari segi redaksi, diyakini bahwa wahyu Al-Quran disusun langsung oleh Allah SWT. Malaikat Jibril hanya sekadar menyampaikan kepada Nabi Muhammad saw., dan beliau pun langsung menyampaikannya kepada umat, dan demikian seterusnya generasi demi generasi. Redaksi wahyu-wahyu Al-Quran itu, dapat dipastikan tidak mengalami perubahan, karena sejak diterimanya oleh Nabi, ia ditulis dan dihafal oleh sekian banyak sahabat dan kemudian disampaikan secara tawatur oleh sejumlah orang yang –menurut adat– mustahil akan sepakat berbohong. Atas dasar ini, wahyu-wahyu Al-Quran menjadi qath’iy al-wurud. Ini, berbeda dengan hadis, yang pada umumnya disampaikan oleh orang per orang dan itu pun seringkali dengan redaksi yang sedikit berbeda dengan redaksi yang diucapkan oleh Nabi saw. Di samping itu, diakui pula oleh ulama hadis bahwa walaupun pada masa sahabat sudah ada yang menulis teks-teks hadis, namun pada umumnya penyampaian atau penerimaan kebanyakan hadis-hadis yang ada sekarang hanya berdasarkan hafalan para sahabat dan tabi’in. Ini menjadikan kedudukan hadis dari segi otensititasnya adalah zhanniy al-wurud.
Walaupun demikian, itu tidak berarti terdapat keraguan terhadap keabsahan hadis karena sekian banyak faktor — baik pada diri Nabi maupun sahabat beliau, di samping kondisi sosial masyarakat ketika itu, yang topang-menopang sehingga mengantarkan generasi berikut untuk merasa tenang dan yakin akan terpeliharanya hadis-hadis Nabi saw.

Fungsi Hadis terhadap Al-Quran

Al-Quran menekankan bahwa Rasul saw. berfungsi menjelaskan maksud firman-firman Allah (QS 16:44). Penjelasan atau bayan tersebut dalam pandangan sekian banyak ulama beraneka ragam bentuk dan sifat serta fungsinya.
‘Abdul Halim Mahmud, mantan Syaikh Al-Azhar, dalam bukunya Al-Sunnah fi Makanatiha wa fi Tarikhiha menulis bahwa Sunnah mempunyai fungsi yang berhubungan dengan Al-Quran dan fungsi sehubungan dengan pembinaan hukum syara’. Dengan menunjuk kepada pendapat Al-Syafi’i dalam Al-Risalah, ‘Abdul Halim menegaskan bahwa, dalam kaitannya dengan Al-Quran, ada dua fungsi Al-Sunnah yang tidak diperselisihkan, yaitu apa yang diistilahkan oleh sementara ulama dengan bayan ta’kid dan bayan tafsir. Yang pertama sekadar menguatkan atau menggarisbawahi kembali apa yang terdapat di dalam Al-Quran, sedangkan yang kedua memperjelas, merinci, bahkan membatasi, pengertian lahir dari ayat-ayat Al-Quran.
Persoalan yang diperselisihkan adalah, apakah hadis atau Sunnah dapat berfungsi menetapkan hukum baru yang belum ditetapkan dalam Al-Quran? Kelompok yang menyetujui mendasarkan pendapatnya pada ‘ishmah (keterpeliharaan Nabi dari dosa dan kesalahan, khususnya dalam bidang syariat) apalagi sekian banyak ayat yang menunjukkan adanya wewenang kemandirian Nabi saw. untuk ditaati. Kelompok yang menolaknya berpendapat bahwa sumber hukum hanya Allah, Inn al-hukm illa lillah, sehingga Rasul pun harus merujuk kepada Allah SWT (dalam hal ini Al-Quran), ketika hendak menetapkan hukum.
Kalau persoalannya hanya terbatas seperti apa yang dikemukakan di atas, maka jalan keluarnya mungkin tidak terlalu sulit, apabila fungsi Al-Sunnah terhadap Al-Quran didefinisikan sebagai bayan murad Allah (penjelasan tentang maksud Allah) sehingga apakah ia merupakan penjelasan penguat, atau rinci, pembatas dan bahkan maupun tambahan, kesemuanya bersumber dari Allah SWT. Ketika Rasul saw. melarang seorang suami memadu istrinya dengan bibi dari pihak ibu atau bapak sang istri, yang pada zhahir-nya berbeda dengan nash ayat Al-Nisa’ ayat 24, maka pada hakikatnya penambahan tersebut adalah penjelasan dari apa yang dimaksud oleh Allah SWT dalam firman tersebut.
Tentu, jalan keluar ini tidak disepakati, bahkan persoalan akan semakin sulit jika Al-Quran yang bersifat qathi’iy al-wurud itu diperhadapkan dengan hadis yang berbeda atau bertentangan, sedangkan yang terakhir ini yang bersifat zhanniy al-wurud. Disini, pandangan para pakar sangat beragam. Muhammad Al-Ghazali dalam bukunya Al-Sunnah Al-Nabawiyyah Baina Ahl Al-Fiqh wa Ahl Al-Hadits, menyatakan bahwa “Para imam fiqih menetapkan hukum-hukum dengan ijtihad yang luas berdasarkan pada Al-Quran terlebih dahulu. Sehingga, apabila mereka menemukan dalam tumpukan riwayat (hadits) yang sejalan dengan Al-Quran, mereka menerimanya, tetapi kalau tidak sejalan, mereka menolaknya karena Al-Quran lebih utama untuk diikuti.”
Pendapat di atas, tidak sepenuhnya diterapkan oleh ulama-ulama fiqih. Yang menerapkan secara utuh hanya Imam Abu Hanifah dan pengikut-pengikutnya. Menurut mereka, jangankan membatalkan kandungan satu ayat, mengecualikan sebagian kandungannya pun tidak dapat dilakukan oleh hadis. Pendapat yang demikian ketat tersebut, tidak disetujui oleh Imam Malik dan pengikut-pengikutnya. Mereka berpendapat bahwa al-hadits dapat saja diamalkan, walaupun tidak sejalan dengan Al-Quran, selama terdapat indikator yang menguatkan hadis tersebut, seperti adanya pengamalan penduduk Madinah yang sejalan dengan kandungan hadis dimaksud, atau adanya ijma’ ulama menyangkut kandungannya. Karena itu, dalam pandangan mereka, hadis yang melarang memadu seorang wanita dengan bibinya, haram hukumnya, walaupun tidak sejalan dengan lahir teks ayat Al-Nisa’ ayat 24.
Imam Syafi’i, yang mendapat gelar Nashir Al-Sunnah (Pembela Al-Sunnah), bukan saja menolak pandangan Abu Hanifah yang sangat ketat itu, tetapi juga pandangan Imam Malik yang lebih moderat. Menurutnya, Al-Sunnah, dalam berbagai ragamnya, boleh saja berbeda dengan Al-Quran, baik dalam bentuk pengecualian maupun penambahan terhadap kandungan Al-Quran. Bukankah Allah sendiri telah mewajibkan umat manusia untuk mengikuti perintah Nabi-Nya?
Harus digarisbawahi bahwa penolakan satu hadis yang sanadnya sahih, tidak dilakukan oleh ulama kecuali dengan sangat cermat dan setelah menganalisis dan membolak-balik segala seginya. Bila masih juga ditemukan pertentangan, maka tidak ada jalan kecuali mempertahankan wahyu yang diterima secara meyakinkan (Al-Quran) dan mengabaikan yang tidak meyakinkan (hadis).

Pemahaman atas Makna Hadis

Seperti dikemukakan di atas, hadis, dalam arti ucapan-ucapan yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad saw., pada umumnya diterima berdasarkan riwayat dengan makna, dalam arti teks hadis tersebut, tidak sepenuhnya persis sama dengan apa yang diucapkan oleh Nabi saw. Walaupun diakui bahwa cukup banyak persyaratan yang harus diterapkan oleh para perawi hadis, sebelum mereka diperkenankan meriwayatkan dengan makna; namun demikian, problem menyangkut teks sebuah hadis masih dapat saja muncul. Apakah pemahaman makna sebuah hadis harus dikaitkan dengan konteksnya atau tidak. Apakah konteks tersebut berkaitan dengan pribadi pengucapnya saja, atau mencakup pula mitra bicara dan kondisi sosial ketika diucapkan atau diperagakan? Itulah sebagian persoalan yang dapat muncul dalam pembahasan tentang pemahaman makna hadis.
Al-Qarafiy, misalnya, memilah Al-Sunnah dalam kaitannya dengan pribadi Muhammad saw. Dalam hal ini, manusia teladan tersebut suatu kali bertindak sebagai Rasul, di kali lain sebagai mufti, dan kali ketiga sebagai qadhi (hakim penetap hukum) atau pemimpin satu masyarakat atau bahkan sebagai pribadi dengan kekhususan dan keistimewaan manusiawi atau kenabian yang membedakannya dengan manusia lainnya. Setiap hadis dan Sunnah harus didudukkan dalam konteks tersebut.
Al-Syathibi, dalam pasal ketiga karyanya, Al-Muwafaqat, tentang perintah dan larangan pada masalah ketujuh, menguraikan tentang perintah dan larangan syara’. Menurutnya, perintah tersebut ada yang jelas dan ada yang tidak jelas. Sikap para sahabat menyangkut perintah Nabi yang jelas pun berbeda. Ada yang memahaminya secara tekstual dan ada pula yang secara kontekstual.
Suatu ketika, Ubay ibn Ka’ab, yang sedang dalam perjalanan menuju masjid, mendengar Nabi saw. bersabda, “Ijlisu (duduklah kalian),” dan seketika itu juga Ubay duduk di jalan. Melihat hal itu, Nabi yang mengetahui hal ini lalu bersabda kepadanya, “Zadaka Allah tha’atan.” Di sini, Ubay memahami hadis tersebut secara tekstual.
Dalam peperangan Al-Ahzab, Nabi bersabda, “Jangan ada yang shalat Ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah.” Sebagian memahami teks hadis tersebut secara tekstual, sehingga tidak shalat Ashar walaupun waktunya telah berlalu –kecuali di tempat itu. Sebagian lainnya memahaminya secara kontekstual, sehingga mereka melaksanakan shalat Ashar, sebelum tiba di perkampungan yang dituju. Nabi, dalam kasus terakhir ini, tidak mempersalahkan kedua kelompok sahabat yang menggunakan pendekatan berbeda dalam memahami teks hadis.
Imam Syafi’i dinilai sangat ketat dalam memahami teks hadis, tidak terkecuali dalam bidang muamalat. Dalam hal ini, Al-Syafi’i berpendapat bahwa pada dasarnya ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi saw., harus dipertahankan bunyi teksnya, walaupun dalam bidang muamalat, karena bentuk hukum dan bunyi teks-teksnya adalah ta’abbudiy, sehingga tidak boleh diubah. Maksud syariat sebagai maslahat harus dipahami secara terpadu dengan bunyi teks, kecuali jika ada petunjuk yang mengalihkan arti lahiriah teks.
Kajian ‘illat, dalam pandangan Al-Syafi’i, dikembangkan bukan untuk mengabaikan teks, tetapi untuk pengembangan hukum. Karena itu, kaidah al-hukm yaduru ma’a illatih wujud wa ‘adam,115 hanya dapat diterapkan olehnya terhadap hasil qiyas, bukan terhadap bunyi teks Al-Quran dan hadis. Itu sebabnya Al-Syafi’i berpendapat bahwa lafal yang mengesahkan hubungan dua jenis kelamin, hanya lafal nikah dan zawaj, karena bunyi hadis Nabi saw. menyatakan, “Istahlaltum furujahunna bi kalimat Allah (Kalian memperoleh kehalalan melakukan hubungan seksual dengan wanita-wanita karena menggunakan kalimat Allah)”, sedangkan kalimat (lafal) yang digunakan oleh Allah dalam Al-Quran untuk keabsahan hubungan tersebut hanya lafal zawaj dan nikah.
Imam Abu Hanifah lain pula pendapatnya. Beliau sependapat dengan ulama-ulama lain yang menetapkan bahwa teks-teks keagamaan dalam bidang ibadah harus dipertahankan, tetapi dalam bidang muamalat, tidak demikian. Bidang ini menurutnya adalah ma’qul al-ma’na, dapat dijangkau oleh nalar. Kecuali apabila ia merupakan ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan perincian, maka ketika itu ia bersifat ta’abbudiy juga. Teks-teks itu, menurutnya, harus dipertahankan, bukan saja karena akal tidak dapat memastikan mengapa teks tersebut yang dipilih, tetapi juga karena teks tersebut diterima atas dasar qath’iy al-wurud. Dengan alasan terakhir ini, sikapnya terhadap teks-teks hadis menjadi longgar. Karena, seperti dikemukakan di atas, periwayatan lafalnya dengan makna dan penerimaannya bersifat zhanniy.
Berpijak pada hal tersebut di atas, Imam Abu Hanifah tidak segan-segan mengubah ketentuan yang tersurat dalam teks hadis, dengan alasan kemaslahatan. Fatwanya yang membolehkan membayar zakat fitrah dengan nilai, atau membenarkan keabsahan hubungan perkawinan dengan lafal hibah atau jual beli, adalah penjabaran dari pandangan di atas. Walaupun demikian, beliau tidak membenarkan pembayaran dam tamattu’ dalam haji, atau qurban dengan nilai (uang) karena kedua hal tersebut bernilai ta’abudiy, yakni pada penyembelihannya.
Demikianlah beberapa pandangan ulama yang sempat dikemukakan tentang hadis.

Senin, 19 Desember 2011

Ayat Kursi, Arti dan Manfaat/Keutamaannya dalam Huruf Latin

Ayat Kursi, Arti dan Manfaat/Keutamaannya dalam Huruf Latin
Bacaan sesuai terjemahan biasa dari huruf arab ke huruf latin :

ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIM.
Bacaan sesuai terjemahan sesuai lafal dari huruf arab ke huruf latin :
ALLOHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHOLFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN (dengung) 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDH. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIIM.
Artinya :
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)

Keutamaan, kegunaan, manfaat, syafaat, keajaiban, keistimewaan dari ayat kursi surat al-baqoroh ayat 255 antara lain adalah :
- Dapat mendatangkan hajat bila dibaca 100 kali pada waktu tengah malam setelah melakukan shalat sunat hajat.
- Dapat mengusir, menghilangkan dan menghindar dari gangguan jin, syetan/setan, makhluk ghoib, makhluk halus dan sebangsanya serta gannguan dari orang-orang zhalim. Bacalah ayat kursi pada setiap permulaan siang dan malam hari.
- Menyembuhkan orang gila dan kerasukan/kesurupan dengan cara membaca 11 kali pada orang gila dengan sambil ditiup-tiupkan.
- Penyembuhan segala macam penyakit dengan menulis ayat kursi pada wadah air minum seperti gelas, mangkuk, cangkir, kendi, piring, dan lain-lain.

25 Nama Nabi dan Rasul yang Wajib Kita Ketahui

Dalam agama islam terdapat 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui dengan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang terakhir untuk seluruh umat spanjang masa, yaitu :
1. Adam AS.
2. Idris AS.
3. Nuh AS.
4. Hud AS.
5. Soleh AS.
6. Ibrahim AS.
7. Luth AS.
8. Ismail AS.
9. Ishak AS.
10. Yakub AS.
11. Yusuf AS.
12. Ayub AS.
13. Sueb AS.
14. Musa AS.
15. Harun AS.
16. Zulkifli AS.
17. Daud AS.
18. Sulaiman AS.
19. Ilyas AS.
20. Ilyasa AS.
21. Yunus AS.
22. Zakaria AS.
23. Yahya AS.
24. Isa AS.
25. Muhammad SAW.

Nabi yang mendapat julukan Ulul Azmi atau nabi/rasul yang memiliki ketabahan yang luar biasa dalam menjalankan kenabiannya :

1. Nuh AS.
2. Ibrahim AS.
3. Musa AS.
4. Isa AS.
5. Muhammad SAW.

Rukun Islam dan Rukun Iman


Rukun Islam :

1. Dua Kalimat Syahadat
2. Sholat Lima Waktu
3. Ibadah Puasa
4. Melaksanakan Zakat
5. Pergi Haji Bagi yang Mampu

Rukun Iman :

 1. Percaya kepada Allah SWT
2. Percaya kepada Nabi dan Rasul / Rosul Allah SWT
3. Percaya kepada Malaikat Allat SWT
4. Percaya kepada Kitab Allat SWT yaitu Al Qur'an
5. Percaya kepada Hari Kiamat / Hari Akhir
6. Percaya kepada Qada dan Qadar / Qodo dan Qodar / Kodo dan Kodar atau Ketentuan Allah SWT

Syariat Islam Mengenai “Ilmu Tenaga Dalam”

Tenaga dalam merupakan salah satu bentuk ‘khawariqul ‘adah’ (kemampuan luar biasa), adakalanya kemampuan ini berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana yang dianugrahkan kepada wali-wali-Nya. Dan ada kalanya berasal dari syaiton yang kemudian sering dianggap sebagai anugrah ilahi, sebagaimana yang diperlihatkan oleh wali-wali syaiton tersebut.
Menurut para ulama, diantaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahulloh, antara kedua ‘khawariqul ‘adah’ (kemampuan luar biasa) dapat dibedakan dengan dua tinjauan.
Yang Pertama adalah melalui keadaan orang yang mendapatkannya. Apabila orang yang mendapatkannya adalah orang yang bertakwa, dari kalangan ahli tauhid, memiliki Ilmu dalam Syariat Islam yang shohih, ikhlas dalam beribadah, tidak mengamalkan amalan-amalan bid’ah yaitu amalan ibadah yang tidak mencontoh tuntunan Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bukan termasuk pelaku maksiat, maka apabila ia mendapatkan ‘khawariqul ‘adah’ berarti itu merupakan anugrah Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Sebaliknya apabila yang mendapatkannya bukan dari kalangan ahli tauhid, seperti halnya orang-orang yang suka melakukan perbuatan syirik, misalnya memohon berkah melalui kuburan orang-orang yang dikeramatkan, mengadakan acara ‘haul’ (merayakan hari ulang tahun kematian) dan lainnya, maka yang diperolehnya adalah ‘khawariqul ‘adah’ (kemampuan luar biasa) yang berasal dari Syaithan.
Begitu juga apabila yang memperoleh adalah yang suka melakukan perbuatan bid’ah, misalnya membaca dzikir-dzikir yang tidak disyari’atkan. Seperti dengan membatasi jumlah-jumlah, bentuk-bentuk, suara-suara, atau cara-cara tertentu yang tidak ada contohnya dalam syari’at. Atau orang yang suka berbuat maksiat. Misalnya tidak menjaga batas-batas pergaulan antara pria dan wanita, tidak memelihara jenggot, meminum yang memabukkan, memakan harta riba, merokok, tidak menutup aurat dan lain-lain. Apabila demikian keadaan orangnya, maka ‘khawariqul ‘adah yang diperoleh adalah berasal dari Syaithan.
Yang Kedua adalah melalui sebab diperolehnya ‘khawariqul ‘adah’. Khawariqul ‘adah yang berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala hanya bisa diperoleh dengan ketaatan, keimanan dan ketakwaan. Selain itu Islam tidak mengajarkan seorang muslim untuk beribadah untuk tujuan mendapatkan ‘khawariqul ‘adah’ (kemampuan luar biasa).
Justru itulah yang membedakan antara yang berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan yang berasal dari Syaithan. Yaitu bahwa ‘khawariqul ‘adah’ yang berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidak bisa dipelajari apalagi dibakukan menjadi semacam ‘ilmu kedigdayaan’, sedangkan yang berasal dari Syaithan bisa dipelajari dan bisa dibakukan menjadi suatu ilmu. Sekalipun secara zhahir dilakukan dengan membaca ayat atau dzikir. Sebagaimana difirmankan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara suami dan istrinya” (QS: Al-Baqarah: 102)
Ayat ini menunjukkan, bahwa ‘khawariqul ‘adah’ yang dapat dipelajari adalah sihir (berasal dari Syaithan), sedangkan yang berasal dari anugrah Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidaklah dapat dipelajari sebagaimana sihir.

Hukum Pelet Dalam Islam

Apa sih Pelet itu, dan bagaimanakah hukum dari melakukan ilmu pelet menurut Islam?
Banyak orang yang belum mengetahui hukum dan hakekat dari pelet, sebagian menyebut Pelet adalah sebuah istilah yang ma’ruf. Jadi… apa sih hukumnya pelet?
Hukum Tentang Menggunakan Pelet Dalam Islam

 Dalam bahasa arab yang sesuai dengan pengertian pelet adalah, “At Tiwalah”. Tiwalah sebagaimana di definisikan oleh syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab adalah:
“Sesuatu yang dibuat dengan anggapan bahwasannya hal itu dapat menimbulkan kecintaan istri kepada suaminnya atau suami kepada istrinya”. (Kitab Tauhid, Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab : 77).
Jadi apapun namanya baik tiwalah, jimat, mantra – mantra pengasih ataupun yang lainnnya, kalau hakekatnya sama maka hukumnya sama; HARAM!
Pelet itu termasuk pebuatan sihir, sedangkan sihir hukumnya haram temasuk perbuatan kekufuran yang menyebabkan pelakunya keluar dari islam (murtad).
Berkata Syaikh Muhammad Bin ‘Abdul Wahhab, pada kitabnya pembatal keislaman :
“Pembatal keislaman yang ketujuh SIHIR dan diantara jenis sihir adalah as-sharf dan al-athaf, barangsiapa yang melakukannya atau ridho dengannya maka kafir”.
Dalilnya adalah Firman Allah Ta’ala :
Artinya :
“Dan tidaklah kami megajarkan (sihir) kepada seorang pun sampai kami berkata sesungguhnya kami adalah fitnah (ujian), maka janganlah kalian kafir” (QS. Al-Baqarah : 102 )
Berkata syaikh Muhammad Al-Wushoby :
“as-sharf” adalah perbuatan sihir yang di inginkan dengannya, merubah manusia dari apa yang dicintainya. Seperti merubah kecintaan seorang suami kepada istrinnya menjadi benci.
“al-athaf” adalah perbuatan sihir juga, yang dikehendaki dari sihir tersebut kecintaan seseorang dari apa yang tidak dicintai menjadi cinta dengan cara-cara syaitan.
(Qaulul Mufid Fi ‘adilati Tauhid : 50)
Hal ini yang dikenal oleh istilah kita sebagai pelet. Jadi pelet termasuk perbuatan sihir maka mempelajari dan melakukannya termasuk perbuatan haram bahkan kesyirikan dengan kesyirikan yang besar yang mengeluarkan pelakunya dari islam.
Berkata Al-Haafidz Ibnu Hajar pada firman Allah Ta’ala
Artinya :
“Sesungguhnya kami adalah fitnah (ujian), maka janganlah kalian kafir”. (QS. Al-Baqarah : 102 )
Bahwa di dalam ayat ini terdapat isyarat mempelajari sihir merupakan perbuatan kekufuran maka mengamalkan sihir merupakan perbuatan kekafiran. (Fathul Bari :jilid 10. hal: 262, maktabah As-shofa)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, berkata :
“Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wassallam bersabda : “Bahwasanya ruqyah (Ruqyah syirkiyah) jimat dan pelet adalah perbuatan syirik”..” (HR. Abu Dawud, Imam Ahmad
Dan selain dari mereka, dishohihkan Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Hadits Shohihah dan dihasankan oleh Syaikh Muqbil bin Hady Al-Wadi’iy dalam Shohihul Musnad)
Berkata Syaikh Sholih Fauzan :
“Bahwasanya dalam hadits ini terdapat penjelasan bahwa perkara-perkara yang disebutkan dalam hadits ini adalah perbuatan syirik yang dapat menghilangkan Tauhid”. (Mulakhos Syarah Kitab Tauhid, hal. 79)
Bekata Syaikh Ahmad An – Najmi, setelah menjelasakan pengertian (at-tilawah : pelet):
“Bahkan jika seseorang melakukan demikian itu (pelet) bahwasannya dia telah melakukan macam dari macam sihir, dan sihir perbuatan haram, tidak dapat melakukannya kecuali oarng kafir (karena sihir tidak didapat kecuali dengan kekufuran)”. (Syarh kitab tauhid Syaikh Ahmad An Najmi:73)
Dari penjelasan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa menggunakan Pelet menurut agama Islam jelas termasuk dari perbuatan sihir yang hukumnya haram, bahkan merupakan perbuatan kekufuran dan menyekutukan Allah.

penulis Al-Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah An-Nawawi
Di dlm kitab-kitab aqidah para ulama telah banyak membahas tentang bahaya sihir terhadap aqidah. Mereka menyebutkan sihir bahkan bisa membatalkan keislaman seseorang sehingga menjadikan dia tdk beraqidah Islam lagi. Kalau hal ini sampai terjadi mk tdk ada lagi harapan bahagia bagi dirinya. Allah menjelaskan di dlm firman-Nya:
وَلاَ يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى
“Dan tdk akan beruntung tukang sihir dari manapun dia datang.”
Menurut Asy-Syinqithi dlm kitab Adhwa Al-Bayan makna ayat ini adl meniadakan seluruh jenis keberuntungan bagi tukang sihir dan Allah menguatkan hal yg demikian itu dgn firman-Nya: “Dari manapun dia datang.”
Al-Imam Al-Qurthubi mengatakan dlm Tafsir- : “Tidak akan beruntung dan selamat darimana pun dia datang di muka bumi ini.”
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di dlm Tafsir beliau mengatakan: “Tipu daya mereka tdk mendatangkan hasil sedikitpun bagi mereka dan mereka tdk akan menang.”
Kalau demikian kedudukan tukang sihir yg ditiadakan pada diri segala bentuk kebahagiaan dunia dan akhirat sekaligus diliputi ancaman dan murka Allah mk jelas sihir ini memiliki kaitan dgn agama. Kerusakan agama seseorang bisa demikian parah akibat perbuatan sihir tersebut. mk  melarang dgn keras agar manusia tdk mengerjakanpantas bila Allah  perbuatan sihir ini. Allah tdk akan melarang suatu perkara atau memurkai melainkan hal tersebut akan membahayakan baik bagi diri sendiri agama maupun bagi orang lain.
Sihir dan Aqidah
Sedikit dari kaum muslimin yg mengetahui bahwa mengerjakan sihir hukum adl haram termasuk bagian dari perbuatan syirik. Karena persyaratan yg harus dipenuhi oleh seseorang yg akan mempelajari sihir . Danmerupakan perbuatan kufur dan syirik kepada Allah  persyaratan-persyaratan itupun sayang tdk diketahui oleh kaum muslimin sebagai sesuatu yg haram dan sebagai wujud kesyirikan kepada Allah.
Asy-Syaikh Shalih Fauzan dlm kitab At-Tauhid mengatakan: “Dinamakan sihir krn terjadi dgn perkara-perkara yg tersembunyi yg tdk bisa dijangkau oleh penglihatan. Sihir itu berbentuk jimat-jimat jampi-jampi mantra-mantra obat-obat atau kepulan asap-asap. Sihir itu hakiki di antara hakikat adl pengaruh terhadap hati dan badan yg menyebabkan sakit terbunuh atau memisahkan antara seorang istri dan suaminya. Pengaruh .ini terjadi dgn ketentuan Allah
Sihir itu adl perbuatan setan. Kebanyakan dari sihir tersebut tdk bisa dicapai oleh seseorang kecuali ia harus melakukan kesyirikan dan mendekatkan diri kepada ruh-ruh jahat yg persyaratan adl syirik kepada  menggandengkan sihir dgn kesyirikanAllah. Oleh krn itu Allah  :sebagaimana sabda Rasulullah
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ. قَالُوْا: وَمَا هِيَ؟ قَالَ: الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ.
 bersabda: “Syirik kepada Allah dan sihir..” .“Jauhilah tujuh penghancur! berkata: “Apakah itu wahai Rasulullah?” Rasulullah
Sihir termasuk dalam kesyirikan dipandang dari dua sisi:
Pertama sihir mempergunakan setan menggantungkan diri kepada mendekatkan diri dgn segala apa yg mereka inginkan dlm rangka berkhidmat kepada tukang sihir. Sihir termasuk pengajaran setan sebagaimana firman :Allah
“Akan tetapi setan-setan itu yg kafir yg mengajarkan manusia sihir.”
Kedua di dlm sihir terdapat pengakuan mengetahui perkara ghaib  dan ini termasuk dari kekufuran dansebagai wujud serikat dgn Allah   berfirman:kesesatan. Allah
“Dan sungguh mereka telah mengetahui bahwa bagi orang yg mempelajari ilmu sihir tersebut mk dia tdk memiliki bagian di akhirat.”
Jika demikian kedudukan sihir sungguh tdk ada keraguan lagi bahwa sihir adl perbuatan kekafiran dan kesyirikan yg akan membatalkan aqidah dan wajib membunuh pelaku sebagaimana para pembesar shahabat telah melakukannya.
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dlm kitab beliau Masail Al-Jahiliyyah bagian keduapuluh mengatakan: “ adl meyakini bahwa keluarbiasaan yg terjadi melalui tangan tukang sihir dan sejenis mereka sebagai karamah orang2 shalih dan mengaitkan ilmu sihir itu dgn pengajaran para nabi sebagaimana mereka katakan tentang Nabi Sulaiman .”
Di dlm kitab At-Tauhid beliau menulis sebuah bab berjudul Perkara-perkara yg Terkait dgn Sihir lalu mengatakan: “Allah  berfirman:
“Dan sungguh mereka telah mengetahui bahwa bagi orang yg mempelajari ilmu sihir tersebut mk dia di akhirat tdk memiliki bagian.”
 berfirman:Dan Allah
يُؤْمِنُوْنَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوْتِ
“Mereka beriman kepada Al-Jibti dan thagut.”
‘Umar z berkata: “Al-Jibti adl sihir dan thagut adl setan.”
Jabir bin Abdullah berkata: “Thaghut adl para dukun yg setan turun kepada mereka di suatu daerah.”
Kemudian dlm faidah yg diambil dari bab tersebut Asy-Syaikh Muhammad bin Abdulwahhab mengatakan: “Faidah keenam: tukang sihir adl kafir. Ketujuh: dia dibunuh tanpa dimintai taubat. Kedelapan: kalaulah di masa ‘Umar terjadi hal yg demikian mk apalagi setelahnya.”
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di di dlm kitab Al-Qaul As-Sadid mengatakan: “Sisi dimasukkan sihir dlm bab tauhid adl krn kebanyakan dari pembagian sihir tdk akan bisa terjadi melainkan dgn kesyirikan dgn perantara ruh-ruh setan kepada tujuan-tujuan tukang sihir tersebut. mk tdk sempurna tauhid seseorang hamba sehingga dia meninggalkan sihir secara menyeluruh.”
Macam-macam Sihir
Kalau kita coba menggali bentuk-bentuk sihir atau lbh cocok dikatakan macam dan jenis mk jumlah terlalu banyak terlebih kalau kita melihat praktek di masyarakat Islam. Ilmu sihir adl ilmu yg sangat digandrungi dan dicari oleh banyak orang kecuali mereka yg dirahmati .Allah
Asy-Syinqithi dlm kitab Adhwa Al-Bayan mengatakan: “Para ahli ilmu telah membagi jenis-jenis sihir namun pembagian tersebut semua bermuara pada delapan macam .” Di halaman lain beliau mengatakan: “Ilmu-ilmu kejahatan itu banyak sekali dan kita menyebutkan bertujuan utk mengingatkan tentang jelek dan jahat menurut pandangan syariat. Karena di antara jenis ada yg jelas-jelas kufur dan di antara ada yg akan mengantar menuju kekufuran dan yg paling ringan hukum adl haram yg keras.”
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin t dlm kitab beliau Al-Qaul Al-Mufid mengatakan: “Macam-macam sihir secara global dibagi menjadi dua di antara ada yg merupakan wujud kekufuran dan ada pula yg merupakan wujud kefasikan.”
1. Al-‘Iyafah
Al-‘Iyafah adl seseorang mengurungkan niat utk melakukan sesuatu krn ada perilaku tertentu dari burung. Atau seseorang merasa pesimis atau optimis disebabkan oleh burung. Aqidah orang Arab di masa jahiliyyah yg terkait dgn al-‘iyafah ini bermacam-macam: Pertama membantu mereka utk berburu yaitu dgn cara mengajari burung sehingga apabila diperintahkan utk terbang dia terbang. Hal ini tdk termasuk sihir. Kedua menghalau seekor burung sehingga apabila terbang ke arah sebelah kiri mk dia pesimis dan apabila terbang ke sebelah kanan mk dia optimis . Dan bila sang burung terbang ke arah depan Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin mengatakan: “Saya tdk mengetahui apakah dia berhenti atau mengulangi menghalau burung lagi.” mk hal yg seperti ini termasuk dari bentuk sihir. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan dlm kitab Fathul Majid mengatakan: “Al-’Iyafah adl rasa pesimis dan optimis krn seekor burung baik dgn nama burung tersebut atau suara atau arah terbangnya. Hal ini merupakan kebiasaan orang Arab bahkan banyak di dlm syair-syair mereka.”

2. Ath-Tharqu
‘Auf menafsirkan ath-tharqu sebagai suatu garis yg dibuat di tanah. Abu As-Sa’adat mengatakan: “Menggaris dgn kerikil yg dilakukan oleh kaum wanita.” . Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin mengatakan: “Garis yg dimaksud adl sesuatu yg sudah masyhur di sisi orang Arab yg digaris dgn kerikil utk menyihir dan melakukan praktek perdukunan dan hal ini banyak dilakukan oleh kaum wanita.” Hal ini termasuk perbuatan sihir.
3. Ash-Sharf dan Al-‘Athaf
Ash-Sharf yaitu sihir yg dipergunakan utk memisahkan antara dua orang yg saling mencintai supaya salah satu dari kedua atau kedua-dua menjadi benci kepada yg lain . Di Indonesia sihir jenis ini terkenal dgn istilah ilmu pelet. Hal ini adl perbuatan haram dan syirik kepada Allah .
Al-‘Athaf adl jenis sihir utk menjadikan seseorang cinta kepada yg lain yg sering terjadi antara suami istri. Hukum sama dgn ash-sharfu.
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab memasukkan sihir sebagai salah satu pembatal keislaman. Dan masih banyak lagi jenis-jenis sihir yg sekarang berkembang di tengah-tengah kaum muslim baik di negeri Arab atau selain seperti memakan api masuk ke dlm api ilmu kebal jimat-jimat memakan beling menggambarkan sesuatu yg bukan asli dan selainnya.

Ilmu Nujum Termasuk Ilmu Sihir
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dlm kitab At-Tauhid mengatakan: “Ilmu nujum termasuk dari ilmu sihir.” Hal ini berdasar sabda Rasulullah :
“Barang siapa yg mencari sebagian ilmu nujum mk dia telah mencari bagian dari sihir.”
Ilmu nujum yg merupakan bagian dari sihir adl ilmu yg dipakai utk mengetahui kejadian-kejadian yg ada di bumi dgn bantuan benda-benda langit seperti bintang. Contoh bila muncul bintang ini dan itu mk akan terjadi begini dan begitu. Atau bila muncul bintang ini dan itu mk akan lahir seseorang yg bahagia di dlm hidup atau lahir anak yg akan celaka.
 telah bersabda:Tentang hal ini Ibnu ‘Abbas berkata Rasulullah
مَنِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ النُّجُوْمِ فَقَدِ اقْتَبَسَ مِنَ السِّحْرِ زَادَ مَا زَادَ
“Barang siapa mencari sebagian ilmu nujum mk dia telah mencari sebagian ilmu sihir bertambah dgn bertambahnya.”
Ilmu nujum dgn makna ini adl jelas-jelas bertentangan dgn aqidah yg  juga bertentangan dgndibawa oleh seluruh para nabi dan rasul Allah  Al-Quran dan As-Sunnah.
Seorang shahabat Zaid bin Khalid berkata:
صَلىَّ بِنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلاَةَ الصُّبْحِ بِالْحُدَيْبِيَّةِ فِيْ إِثْرِ سَمَاءٍ كَانَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَلَمَّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلىَ النَّاسِ فَقَالَ: هَلْ تَدْرُوْنَ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟ قَالُوْا: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: قَالَ: أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِيْ مُؤْمِنٌ بِيْ وَكَافِرٌ، فَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْناَ بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِيْ كَافِرٌ بِالْكَوَاكِبِ، وَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِيْ مُؤْمِنٌ بِالْكَوَاكِبِ
 setelah selesai hujan di suatuKami shalat subuh bersama Rasulullah  malam. Setelah selesai shalat beliau menghadap manusia dan berkata: “Tahukah kalian apa yg difirmankan oleh Rabb kalian?” Mereka berkata: “Allah dan Rasul-Nya yg lbh mengetahui.” Rasulullah bersabda: “Allah berfirman ‘Di pagi hari di antara hambaku ada yg beriman dan kafir kepada-Ku. Barangsiapa yg mengatakan bahwa kami diberikan hujan dgn fadhilah dan rahmat Allah mk dia beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun orang yg mengatakan bahwa kita diberikan hujan krn waktu ini dan itu mk dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.’”
Al-Imam Asy-Syafi’i dlm Al-Umm mengatakan: “Barangsiapa mengatakan kita diberi hujan oleh waktu ini dan itu sebagaimana yg telah dilakukan oleh sebagian musyrikin dgn menyandarkan hujan kepada nau’ mk hal yg . Aqidah yg benardemikian itu adl kafir sebagaimana sabda Rasulullah  adl bahwa terjadi hujan krn ijin Allah I dan taqdir-Nya yg telah ditulis limapuluh ribu tahun sebelum diciptakan langit dan bumi dan merupakan rahmat dari Allah kepada suatu kaum. Turun hujan tdk dipengaruhi muncul bintang ini dan itu.”
Hukum Mempelajari Ilmu Nujum
Ilmu nujum oleh para ulama dibagi menjadi dua:
Pertama;
apa yg telah disebutkan di atas yaitu ilmu yg dipergunakan utk menentukan kejadian-kejadian di bumi krn muncul bintang ini dan itu. Mempelajari ilmu ini adl haram. Berdasarkan hadits Ibnu ‘Abbas c di atas.
Kedua;
mengetahui peredaran bintang utk menentukan arah kiblat atau waktu. Hal ini diperbolehkan bahkan terkadang hukum wajib. Ulama fiqih mengatakan bahwa apabila masuk waktu shalat mk wajib tiap orang utk mengetahui arah kiblat baik dgn bintang-bintang matahari maupun bulan. Allah  berfirman:
“Dan dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tdk goncang bersama kamu dan dia menciptakan sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk. Dia menciptakan tanda-tanda penunjuk jalan dan dgn bintang-bintang itulah mereka mendapatkan petunjuk..” (Lihat Al-Qaulul-Mufid 2/45)
Tanya-Jawab

Tanya:
:Bila belajar ilmu sihir itu adl haram bagaimana dgn hadits Rasulullah
تَعَلَّمُوا السِّحْرَ وَلاَ تَعْمَلُوْا بِهِ
“Belajarlah kalian ilmu sihir dan jangan kalian mengamalkannya.”
Jawab:
Al-Lajnah Ad-Daimah mengatakan: “Kita tdk mengenali hadits ini shahih atau lemah bahkan hadits ini adl maudhu’ .”
Tanya:
Apabila tukang sihir itu hukum harus dibunuh bolehkah individu yg melakukan hal demikian?
Jawab:
Al-Lajnah Ad-Daimah }. mengatakan: “Yang memiliki hak dan tanggung jawab utk menetapkan bahwa ini adl sihir serta hukuman bagi pelaku adl pemerintah yg mengurusi urusan kaum muslimin. Hal ini utk menutup pintu-pintu meluas kerusakan dan agar tdk terjadi kekacauan dan huru-hara.” .
Tanya:
:Apa yg dimaksud oleh sabda Rasulullah
إِنَّ مِنَ الْبَيَانِ لَسِحْرًا
“Sesungguh sebagian dari al-bayan itu adl sihir.”
Jawab:
Al-Bayan dari sisi tinjauan bahasa memiliki dua makna:
Pertama menjelaskan sesuatu yg harus dijelaskan mk hal ini boleh dilakukan oleh tiap orang. Kedua kefasihan dlm berbicara sehingga menakjubkan akal bahkan mengubahnya. Makna yg kedua inilah yg dimaksud  dgn kefasihan pembicaraan yg menyebabkan kebenaran dlmRasulullah  pandangan pendengar menjadi sesuatu yg bathil dan kebathilan menjadi sesuatu yg benar.”
Tanya:
Bolehkah menghilangkan sihir dari orang yg terkena sihir?
Jawab:
Menghilangkan sihir dari orang yg terkena sihir disebut dgn an-nusyrah. Apabila menghilangkan sihir tersebut dgn sihir yg lain mk ini adl perbuatan setan dan hukum haram. Dan apabila menghilangkan dgn bacaan-bacaan yg disyariatkan doa ayat-ayat Al Qur’an mk hal yg demikian disyariatkan.
Allah berfirman
وَتَعَاوَنُوْا عَلىَ الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوْا عَلىَ اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong-menolonglah kalian dlm kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah kalian tolong-menolong di dlm dosa dan permusuhan.”
 bersabda:Rasulullah
مَنِ اسْتَطَاعَ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَفْعَلْ
“Barang siapa yg mampu memberikan manfaat kepada saudara mk lakukanlah.”
Wallahu a’lam bishshawab.
1 Nau’ adl tempat singgah bulan di tiap malam

Koleksi Amalan Hikmah Karomah

Amalan "Pagar Malaikat"
Amalan dibaca dalam keadaan berwudu, 11 hari berturut2 dimulai pada malam jumat atau malam minggu, amalan dibawah dibaca 101 kali memohon perlindungan dari segala macam bahaya.. Berikut bacaannya: ”Alam taro kaifa fa’ala rubukka, Yaa Jibrooiilu Bi as_haabil fiil, Ya Tankaafiilu Alam yaj al kaidahum fii tadhliilin, Ya Maikaaiilu Wa arsala alaihim thoiron abaabiil, Ya Azrooiilu Tarmiihim bi hijaarotin, Ya Amwaakiilu Min sijjiilin fa ja’ala hum ka asfim ma kuul, Ya Lumaaiilu”
Ilmu NADAA ALI
Fungsinya untuk mengembalikan orang yang minggat
Caranya: - baca solawat 11 kali - baca doanya 30 kali *pas titik-titik disebutkan nama yg minggatnya.. - baca solawat lagi 11 kali.. ini doanya:

AMALAN PENARIK SUKMA
Amalan ini berkhasiat untuk menarik sukma orang yang telah terkena kekuatan ilmu hitam/pelet dimana kekuatan ilmu hitam tersebut telah merenggut sukmanya, yang mengakibatkan bertindak diluar kontrol sebab memang sukma sejatinya sering hilang dari kesadarannya. Amalan ini akan mengembalikan sukmanya secara utuh, juga membuat orang tersebut amat rindu kepada si pelaku amalan ini.
Amalannnya: “YA JAAMI’ANNAASI LIYAUMIL LAA ROYBA FIIHI INNALLAAH LAA YUKHLIFUL MII’AAD. ALLAHUMMA SAHHIR LII QOLBA….ALA MAHABBATIII WA MAWADDATII WA QODOO’I HAAJATI NASRUM MINALLAAHI WA FATHUNG QORIIB.” CARANYA: - Puasa selama 7 hari dimulai pas hari weton orang yang dimaksud. - Niat puasanya: NAWAITU SOUMA GODIN LI QODO’I HAJATII SUNNATAN LILLAHI TA’ALA. - Selama puasa tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung nyawa dan segala yang dihasilkannya. - Selama puasa dan seterusnya amalan diatas dibaca 100 x sesudah sholat Hajat 2 rakaat pada jam 3 malam ( Syarat kunci harus bisa membayangkan wajah orang yang dituju ).
WIRID AGAR HASRAT JADI KENYATAAN
Setiap orang tentu saja memiliki hasrat dalam hatinya. Agar hasrat, tentu saja harus yang bersifat positif, dapat terwujud menjadi kenyataan, maka amalkanlah wirid rahasia kaum Sufi berikut ini. Insya Allah akan ada kejutan dalam hidup Anda. Bacaan wiridnya : - ROBBANAA WASI’TA KULLA SYAI’IN ROHMATAN WA ILMAN, FA’AMMAA ING KAANA MINAL MUQORROBIIN FAROUHUN WA ROYHAANUN WA JANNATUN NA’IIM (Q.S. AL MU’MIN; 7 dan Q.S. AL WAQI’AH; 88-89). Dibaca 21 x - YA ROHMAN YA ROHIIM. Dibaca 200 x Kedua amalan ini dibaca ba’da sholat fardhu.
WIRID ANTI KEJAHATAN
Dewasa ini kejahatan merajalela dengan berbagai bentuk. Untuk membentengi diri dari berbagai tindak kejahatan, lakukanlah amalan berikut ini. Penting diingatkan, wirid ini merupakan warisan para Ulama Sufi yang sudah terbukti sangat ampuh. Bacaan wiridnya: - SALAAMUN QAULAM MIRROBBIRROHIIM 21 x - YA SALAM 131 x - YA SAMI’ 180 x
CARANYA: Puasa 3 hari dimulai pada hari Selasa Kliwon. Niat puasanya: NAWAITU SOUMA GODIN LI QODO’I HAJATII SUNNATAN LILLAAHI TA’ALA. Selama puasa tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung nyawa dan segala sesuatu yang keluar darinya.
- Ketiga amalan tersebut dibaca setiap ba’da sholat Subuh dan Ashar. - Selama puasa malam harinya dirikan sholat Hajat 2 rakaat, dan seusai salam baca ketiga amalan di atas. - Untuk penyepuhan agar kekuatannya lebih dahsyat maka biasakanlah puasa pada hari lahir (weton)
MENDATANGKAN BALA TENTARA GAIB
Situasi keamanan, terutama di kota-kota besar semacam Jakarta, dewasa ini memang sangat rawan. Aksi-aksi kejahatan, dengan berbagai macam modus, bisa mengancam siapa saja, dan kapan saja. Salah satu langkah prepentif untuk pengamanan diri adalah dengan mengamalkan ritual gaib.
Amalan mendatangkan Bala Tentara Gaib ini mungkin jadi pilihan:
“YA MALIKAYAUMIDDIN IYYAKA NA’BUDU WA IYYAKA NASTA’IIN”
Jika Anda sedang dalam terancam bahaya yang mengancam keselamatan (nyawa), baik karena ancaman kejahatan atau musibah/kecelakaan, maka bacalah mantera di atas. Cukup 1 kali saja. Insya Allah akan segera datang bala bantuan dari Malaikat yang diturunkan oleh Allah SWT.
CARA MENDETEKSI KHODAM PUSAKA
Tidak semua benda-benda kuno berupa pusaka, seperti keris, tombak, akik dan lain sebagainya berisi kekuatan gaib atau khodam. Agar Anda tidak terjebak, lakukanlah cara berikut ini untuk mendeteksi pusaka atau benda-benda mustika tersebut. Cara ini terutama penting untuk mengetahui apakah khodam pusaka itu berkarakter baik atau malah sebaliknya:
- Sebelum tidur berwudhulah terlebih dahulu
- Letakkan benda yang ingin kita ketahui khodamnya di bawah bantal kita
- Bacalah: YA KHOBIR 812 x dan ALA YA’LAMU MAN KHOLAQ WA HUAL LATIIFUL KHOBIIR 21 x (Q.S. Al Mulk; 14)
Segeralah tidur dan jangan bercakap-cakap atau melakukan kegiatan lain.
TERHINDAR DARI HIPNOTIS, GENDAM DAN PELET
Amalkan wiridan ini setiap sesudah sholat Subuh dan Ashar dengan istiqomah (terus-menerus): “LA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LA SYARIKALAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WAHUWA ALA KULLI SYAI’IN QODIR” (100 kali) Dengan menjalankan amalan tersebut di atas, semua kekuatan gaib yang dilancarkan orang yang sirik akan menjadi tawar dengan seizin Allah SWT.
MENGEMBALIKAN GUNA-GUNA
Guna-guna adalah semacam aji pemikat hati. Aji ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang kurang percaya diri, frustasi, picik dan tak bertanggung jawab. Kurang percaya diri karena cintanya ditolak, frustasi karena memang cintanya ditampik, picik karena menganggap dunia hanya selebar daun kelor. Tak bertanggung jawab karena hanya ingin melihat kekasihnya menderita melebihi yang dia rasakan. Terhadap orang yang demikian, sudah barang tentu kita tak bisa membiarkan. Memberi pelajaran yang sepadan kiranya adalah langkah yang cukup bijak.
Berikut cara untuk mengembalikan guna-guna: a. Puasalah tujuh hari. b. Selama dalam puasa, setiap selesai shalat bacalah doa di bawah ini sebanyak tujuh kali. Dan untuk setelah shalat hajat dibaca 133 kali. c. Pada malam hari terakhir puasa, berjagalah, jangan sampai tidur hingga fajar. Selama tidak tidur doa tersebut diwiridkan. d. Kemudian, pada pagi hari pungkasan atau hari terakhir, setelah berjaga semalam, buatlah selamatan nasi tumpeng serta satu ekor ayam putih yang dibagikan kepada para tetangga.
Doa yang harus dibaca: "BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM. ALLAAHUMMA QUL SAKRATUL MAUT. JIN MARA JIN MATI SETAN MARA SETAN MATI SING SAPA KIRA-KIRA ALA ING AWANG-AWANG LEBUR TANPA KERANA. LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMAD RASULULLAH."
Amalan ini merupakan warisan Ilmu Hikmah dari para wali. Insya Allah, dengan cara demikian orang yang mengirimkan guna-guna akan tahu rasa akibat ulah yang diperbuatnya sendiri. Dengan keistikomahan dan kesungguhan Anda dalam menjalankan amalan tersebut, maka Insya Allah kekuatan guna-guna tersebut akan kembali pada pelakunya.
Mengurungkan Niat Jahat Musuh
Jika ada musuh yang ingin berbuat jahat kepada anda misalnya saat terjebak tawuran sekolah, perkelahian antar kampung dll Insya Allah sekuat atau sesakti apapun musuh kita pasti kalah ataupun mengurungkan niatnya untuk berbuat jahat kepada kita. Inilah caranya : Bacalah Mantra berikut ini 1x dengan penuh keyakinan : BALIKIAH KA BALIKIAH SUMA KANAKUN BALIKIAH KOK DATANG PERBUATAN DESO PADO AKU KUN BALIKIAH TILAHI BILLAHI DEMI ALLAH DEMI QUR'AN 30 JUZ ZAT BUKUM ROBUKUM TASIA KA KIRI KA KANAN AKU AKU NAN BANAMU JIWO PUSEK WALI ALLAH ALLAH HU ALLAH AKU DALAM KANDUNGAN ALLAH TA 'ALA (Di akhir bacaan ini tarik nafas sambil mengucap hu..... tahan sebentar di 2 jari di bawah pusar lalu lepaskan sambil mengucap Allah....) Cara penggunaanya baca saat kita menghadapi musuh, atau menjelang kita menghadapi musuh (Wajib di hafal).
Ilmu Asmak Kurung
Insya Allah orang yang mengamalkan ilmu ini bisa selamat dari berbagai bencana, ilmu hitam dan juga senjata. Intinya, segala bahaya yang mengancam akan tawar dengan sendirinya. Bismillahirahmanirahim Warodtu biyadihil uqdata aydiyahum wa arjulahum wasta'antu billahi wakafaa billahi wakiilan. Haa Mim amamiy Haa Mim yaminiy Haa Mim Syimaliy Haa Mim wara-iy Haa Mim fawqi Haa Mim tahtiy Wa bi alfi-alfi Laa Haula walaa Quwwata Illa Billahil 'aliyyil azhiim Ayat diatas dibaca tiap selesai sholat subuh 7x dan maghrib 7x. Semakin lama dan istikomah dibaca maka energi gaib akan semakin kuat melindungi anda.
Cara Mudah Menangkal Ilmu Sirep
Maling jaman sekarang sudah semakin canggih karena telah dibekali ilmu sirep ketika melakukan aksinya. Ilmu sirep bisa menidurkan seluruh penghuni rumah dan maling tersebut akan menjarah harta anda tanpa hambatan. Tips berikut ini sangat mudah dilakukan agar ilmu sirep tidak mempan : Ada 2 cara yang bisa anda lakukan. Silahkan pilih salah satu atau keduanya juga boleh. CARA 1 : Bagi yang tidur berpasangan, ketika tidur kepalanya jangan sama-sama menghadap satu arah. Harus ada yang berlawanan arah. Misalnya suami tidur kepalanya menghadap ke selatan, berarti si istri kepalanya harus menghadap ke utara. CARA 2 : 1. Membaca ta'awudz : A’uudzubillaahi minassysyaithoonirrojiim (artinya : Aku berlindung dengan Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari gangguan Syaithan yang terkutuk) 2.Membaca : A’uudzu bikalimaatillaahittaammaati min syarri maa kholaq (artinya : Aku berlindung pada kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa-apa yang diciptakan) 3 Membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan Annaas 4. Membaca Al-Baqarah ayat 1-5 Keterangan : point 1-4 dibaca secara berurutan lalu ulangi lagi sampai 3x. Bacalah cara 2 ini diwaktu pagi dan petang.
Membuat Azimah Untuk Keselamatan Gangguan Mahluk Halus
Anda bisa membuat sendiri azimah untuk menangkal gangguan mahluk halus. Azimah ini sifatnya sebagai wasilah. Ibaratnya adalah kita membawa tameng untuk perlindungan fisik dan azimah untuk perlindungan metafisik. Tameng dan azimah sifatnya adalah wasilah saja karena semua kekuatan itu datangnya dari Allah. Siapkan Bahan berikut ini : 1.Bawang putih tunggal 1 buah 2.Merica 7 buah 3.Duri jeruk nipis 5 buah 4.Jarum pentul dililit benang warna 5.Arang 6.Duri potongan landak yang putih atau kikisan gigi macan 7.Besi Sembrani/magnet setelah itu kesemua bahan itu dibungkus dengan kain hitam dijahit dengan benang 7 warna. Setelah kesemua proses selesai, maka pada azimah itu dibacakan : - Al fatehah 3 kali - Al Ikhlas 3 kali - Al Alaq 3 kali - An Naas 3 kali - Ayat Kursi 1 kali Pembacaannya sambil diasapi dengan kemenyan. Setelah proses itu selesai, lalu azimah tersebut dibawa Sholat Sunat 2 rakaat dan kemudian bacalah doa menurut bahasa anda sendiri yang intinya adalah untuk keselamatan misalnya "Ya Allah berikanlah aku keselamatan dari berbagai gangguan mahluk halus dan kejahatan metafisik". Setelah doa itu ditutup dengan pembacaan Al Fatehah 1 kali dan setelah itu berdiri dan kemudian menjejak bumi (menghentakkan kaki ke tanah/bumi) 3 kali. Setiap kali kita akan membawa azimah itu ataupun memakainya maka bacalah "bismillahirrohmanirrohim" 7 kali dan doa selamat dengan bahasa kita sehari-hari.
Pagar Gaib Dengan Media Garam
untuk perlindungan rumah atau pagar gaib, anda bisa menggunakan media garam. Simak caranya berikut ini : 1. Bacalah doa ini 17x : A'uudzu billaahis samii'il 'aliim minasyaitonirrojiim. Huwallaahul ladzii laa ilaaha illaa huwa 'aalimul ghoibi was-syahaadati huwar rohmaanur rohiim. Huwallohul ladzii laa ilaaha illaa huwal maalikul qudduudud salaamul mu'minul muhaiminul 'aziizul jabbaarul mutakabbir. Subhaanallohu 'ammaa yusrikuun. Huwallahul kholiqul baariul mushawwiru lahul asmaa'ul husnaa, yusabbihu maa fis samaawaati wal ardi wa huwal 'aziizul hakiim 2. Kemudian bacakan ayat Kursi 17x pada garam kemudian percikkan/taburkan di sekeliling rumah dan kalau perlu di seluruh bagian rumah. Jangan lupa banyak beramal thd fakir miskin-yatim piatu dan bersikap baik kepada sesama manusia.
* Amalan diatas bisa dijadikan wirid harian menjelang subuh dan menjelang petang dengan dibaca 17x.
Asma Kurung
Disebut asma kurung karena siapapun yang mengamalkan ayat berikut ini maka dirinya akan diselubungi cahaya Nur Ilahi sehingga meskipun seluruh jin dan manusia berkumpul untuk mencelakakan dirinya, maka tidak akan pernah bisa. 1. Bacalah ayat-ayat dibawah ini tiap selesai sholat subuh dan ashar : - Surah Ali Imran ayat 173 (dibaca 100x) - Surah Al Anbiya ayat 87 (dibaca 100x) - Surah Al Maidah ayat 52 (dibaca 100x) - Surah Al Mu'min ayat 44 (dibaca 100x) 2. Lakukan puasa sunah setiap hari kelahiran/weton (Puasa Weton) Lakukan secara istiqomah (terus menerus tanpa bosan). Insya Allah selubung gaib perlindungan akan makin kuat untuk melindungi anda.
Melacak Orang Hilang
Ilmu terawangan berikut ini bisa digunakan untuk melacak orang yang telah hilang dan sulit untuk ditemukan. Simak caranya berikut ini: Berikut adalah doanya: - "Allohumma anta salam qodia hajatii ghoib busisir masya Allah alimul ghoibi was syahadatil kabiirul muta'al. Ala ya'lamu man kholaq wahuwal lathiiful khobir". Dibaca 13x. Ayat ini diambil dari Q.S Ar Ra'du:9 dan Al Mulk:14 - Ya Khobir. dibaca 812x 1. Lakukan puasa sunah 3 hari, dimulai pada selasa kliwon. Selama puasa dilarang memakan makanan yang asalnya bernyawa seperti daging, terasi, susu dll. Niat puasanya "nawaitu souma godin li qodo'i hajatii sunnatan lillahi ta'ala" 2. Selama puasa dan setelah puasa, doa diatas dibaca setelah sholat 5 waktu. 3. Selama puasa, malamnya mendirikan sholat hajat 2 rokaat sekitar pukul 3 dini hari. Dan sesudah sholat hajat membaca amalan berikut : - Istigfar 1000x - Sholawat 100x - "Allohumma anta salam qodia hajatii ghoib busisir masya Allah alimul ghoibi was syahadatil kabiirul muta'al. Ala ya'lamu man kholaq wahuwal lathiiful khobir". Dibaca 13x. - Ya Khobir. dibaca 812x 4. Pada saat membaca amalan, bayangkanlah orang yang hilang itu. Insya Allah nanti anda akan diberikan gambaran dimana mereka berada dan Insya Allah akan diberikan jalan yang tidak terduga sehingga anda dapat bertemu kembali dengannya.
Cara Mengisi Kekuatan Gaib Pada Benda
Tehnik berikut ini bisa dilakukan oleh semua agama yaitu untuk mengisi kekuatan gaib pada benda misalnya batu. 1. Berikut adalah doa pengisian (pastikan anda menghapal diluar kepala) :
"Bis nyaris mil kuat lah terlihat tak ada yang tak terlihat yang terlihat hanya Tuhanku. Aku ambil... (ucapkan niat anda misalnya : kekuatan gaib untuk pagar diri) wujudnya khayalan. Aku ambil taruh... (ucapkan niat anda misalnya : kekuatan gaib untuk pagar diri) wujudnya khayalan. Ada di niat saya hanyalah cahaya Tuhanku. Terpujilah wahai Tuhanku penguasa semua gaib dan segala ciptaanNya yang nyata. Terkabulnya semua hanya dari Tuhanku" 2. Baca doa diatas dalam hati 1x, sambil sentuhkan lidah ke langit-langit mulut. Tutup mulut rapat-rapat. 3. Selesai baca doa, hembuskan nafas agak keras sampai habis melalui hidung. Keraskan/kencangkan tangan kiri hingga hingga telapak tangan kiri ketika ingin mengisi. Visualisasikan energi gaib masuk ke benda tersebut sambil menyetuhkan telapak tangan kiri ke benda yang di isi. 4. Lakukan cara diatas 3x atau 7x ulangan sampai dirasa cukup penuh energinya. Catatan : kekuatan/energi yang masuk datangnya dari Tuhan. Jadi benda-benda tersebut hanyalah sebagai wasilah atau perantara.
Menyembuhkan Tubuh yang Keseleo
Jika terjadi keseleo pada salah satu bagian tubuh anda, lafalkan ayat berikut ini agar bisa lebih cepat sembuh seperti sedia kala. usapkan tangan kanan anda 7x pada daerah tubuh yg sakit sambil membaca : "A'uudzu bi'izzatillaahi wa qudratihi min syarri maa ajid"
Menyembuhkan Sakit Gigi
Sakit gigi sangatlah tidak menyenangkan. Amalan dibawah ini bisa anda lakukan agar sakit gigi yang diderita segera sembuh. Bismillaahir rahmaniir rahiim. Subhaana man ihtajaba bijabaruutihi'an khalqihii falaa'aina taraahu laa dhiddun walaa niddun siwaahu bacakan doa diatas pada potongan bawang putih sebanyak 7x lalu dibakar, kemudian dikunyah berulangkali. Jika tidak ada bawang putih bisa menggunakan air garam. Lakukan sampai sembuh.
AMALAN UTK MENCARI BARANG YANG HILANG
Baca Istghfar 33 kali Takbir 3 kali Bismillahrohmanirohim 3 kali Sahadat 2 kali Salawat Nabi 3 kali Demi Allah. Demi Rosulullah. Demi Al quran, Wowlohi, Allah Akbar 3 kali LAA HAULA WALLA QUWATTA ILLA BILLAH ALIYIL AZIEM [SEBUT PERMOHONNYA] KHUALLAH. BACA SEMAMPUNYA

Ilmu Pembuka Pintu Khasaf

Khasaf merupakan tabir antara yang tampak dengan yang tak tampak. Seandainya tabir ini telah terbuka, maka akan terlihatlah segala yang tersembunyi. Pintu Khasaf merupakan pintu penghubung antara alam sadar dan alam bawah sadar akan menuntun orang untuk memahami alam yang ada diluar dirinya seperti alam gaib yang menyimpan begitu banyak misteri yang hanya dengan ilmu Allah SWT sajalah yang akan terbuka rahasianya.
Orang yang telah terbuka Pintu Khasafnya akan diberi kemudahan untuk merasakan, membaca dan melihat segala sesuatu yang akan terjadi ataupun berada jauh diluar kemampuan indera fisiknya. Orang yang telah terbuka Pintu Khasafnya akan terbuka pula indera Keenam ataupun Mata Ketiganya. Bila kita telaah lebih jauh, sebenarnya Pintu Khasaf merupakan pintu yang diperuntukan bagi orang yang berhati suci dimana batas antara hamba dan khalik sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu, kesucian hati menjadi mutlak sebelum membuka Pintu Khasaf. Pembukaan Pintu Khasaf dapat dilakukan dengan banyak cara. Diantaranya dengan cara yang relative aman namun tetap efektif, yaitu dengan mengamalkan doa atau ayat suci Al-Quran tertentu dengan jumlah dan tata cara tertentu. Tata cara yang dilakukan dengan benar akan menghasilkan keyakinan yang akan menstimulasi organ-organ tertentu dari sifat fisik dan kimia tubuh manusia sehingga memiliki frekwensiyang memungkinkannya untuk mendeteksi hal-hal diluar indera. Tentu saja, ini semua tidak terlepas dari ijin dan ridho Allah SWT sebagai pemilik suatu ilmu.
Ada dua hal yang penting yang harus diperhatikan dalam membuka Pintu Khasaf. Pertama adalah niat dan kesungguhan. Niat menjadi penting artinya mengingat segala sesuatu sangat tergantung kepada niat kita. Niat yang kuat akan menghasilkan energi terfokus, sebaliknya niat yang lemah hanya akan menyebabkan energi terpecah.
Sedangkan yang kedua adalah besar kecilnya potensi batin yang dimiliki seseorang turut pula mempengaruhi keberhasilan dalam usaha ini. Potensi batin terkadang sangat terkait dengan kesinambungan rohani kedua orang tua, keinginan untuk meluruskan hati dan pemahaman yang sempurna akan segala sesuatu yang bersifat hakiki. Kesungguhan dalam mengasah batin, turut pula menetukan besar kecilnya potensi batin seseorang.
Orang yang telah terbuka Pintu Khasafnya akan memiliki begitu banyak kelebihan. Diantaranya akan mampu membaca apa yang telah, sedang dan akan terjadi, mampu melakukan
http://www.SumberDayaLinuwih.webatu.com
teropong gaib dari jarak yang tak terbatas, mampu membaca isi hati orang lain, mengukur ilmu lawan, menangkap getar-getar dari alam gaib, melihat mahluk dari dimensi lain dan sebagainya yang bermuara pada ketajaman Alam Bawah Sadar. Semua orang sakti mengandalkan intuisi semacam ini untuk menunjang kesaktiannya.
Dalam menguasai ilmu ini tidak perlu melakukan puasa atau ritual ditempat-tempat angker. Cara inipun tidak menggunakan bantuan jin, namun murni memohon kemurahan Allah SWT. Yang berat dalam menempuh cara ini hanyalah kesanggupan untuk menahan nafas selama mungkin. Semakin lama kita mampu menahan nafas, menunjukan kalau kita semakin mampu melawan nafsu dan dan mengendalikan diri. Demikian sebaliknya Apabila kita belum mampu menahan nafas menurut yang semestinya, kita harus melatihnya setahap demi setahap sampai kita mampu membaca semua bacaan dalam satu tahanan nafas.
Berikut ini akan dikemukakan bagaimana cara membuka Pintu Khasaf dengan menggunakan Ayat suci Al-Quran.
Tata cara membuka Pintu Khasaf :
Setiap selesai Sholat Maghrib dan ketika hendak tidur, bacalah:
1.Surat Al-Fatihah 1x
2. Surat Al-Ikhlas 1x
3. Surat Al-Falaq 1x
4. Surat An-Naas 1x
5. Ayat Kursi 1x
6.Walau Anna Qur’aanaan Suyyirat Bihil Jibaalu Aw Quththi’at Bihil Ardhu Aw Kullima Bihil Mautaa Bal Lillahil Amru Jamii’aa, La haula wala quwwata illa billahi’aliyyil’adziim. Semua bacaan diatas harus dibaca dalam satu satu tahanan nafas sambil dalam hati memohon kemurahan Allah SWT untuk membuka Pintu Khasaf.
Bila memang belum sanggup membaca bacaan di atas dalam satu nafas, cobalah pada tiga hari pertama mengamalkan bacaan 1 sampai 3 dalam satu tahanan nafas. Tiga hari berikutnya mengamalkan bacaan 1 sampai 4 dalam satu tahanan nafas. Tiga hari berikutnya mengamalkan bacaan 1 sampai 6 dalam satu tahanan nafas dan setelah itu mengamalkan keenam bacaan diatas dalam satu tahanan nafas.

DOA MENDATANGKAN JIN MUSLIM (Minta Bantuan Padanya)

Bila anda punya hajat tertentu, sementara anda merasa kesulitan memenuhinya
sendiri, maka anda bisa meminta pertolongan kepada jin muslim. Anda dapat
mengundangnya dan menyampaikan permintaan bantuan itu secara langsung, tentu saja
dengan izin Allah SWT. Adapun cara mendatangkannya adalah sebagai berikut :
1. Bangunlah pada malam hari sekitar pukul 01.00-03.00 dini hari (dengan syarat
sudah tidur dahulu). Lakukanlah shalat tahajud 2 (dua) rakaat.
2. Sesudah salam bacalah surat Al-Faatihah dihadiahkan pada Jin Syekh Muhammad
Al-Asy’ari Baghdad Al-Faatihah (baca surat Al-faatihah 1x).
3. Sesudah membaca surat Al-Faatihah, bacalah surat Al-Waqi’ah 3 (tiga) kali dan
surat Yasin 3 (tiga) kali.
4. Kemudian bacalah doa dibawah ini :
“Alhamdu lillaahi robbil aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu alaa asyrofil mursalin,
sayyidina muhammadin wa’aalihii washohbihi ajma’iin. Allahumma awshil tsawaaba
maa qoro’naahu minal faatihati wal waaqi’ati wayaasiin ilaa ruuhisy syaikhi
mawlaanal asy’arii baghdad.”
5. Selesai membaca doa di atas, duduklah yang tenang dan panggilah ia : “Ya Syekh
Muhammad Al-Asy’ari Baghdad kulo aturi rawuh, kulo wonten
kepentingan…… (sebutkan kepentingan/keperluan anda)
Artinya: “Wahai Syekh Muhammad Al-Asy’ari Baghdad, datanglah, saya punya
kepentingan…”
6. Tunggulah sampai ia datang sambil membaca selawat Nabi yaitu “Shallalaahu alaa
Muhammad.” Dan kalau sudah datang ucapkanlah salam dan sampaikan apa
keperluan anda.
7. Bila anda takut bertemu langsung, maka segeralah tidur. Insya Allah anda akan di
temuinya dalammimpi. Dengan izin Allah jin itu akan membantu sesuai dengan
yang anda inginkan.

Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana

Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.
Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.
Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.
”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.
”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.
Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.
Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.
Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.
Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.
”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.
Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?
Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?
Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.
Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.
Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu.